Dewa Pemikat

DEWA PEMIKAT
Oleh Ronald Soemitro

Bukannya memilih, tapi sulit diutarakan,,
Dia sahabat dari jejeran sahabat yang menghiasi buku kecilku,,
Dia bagai rasi bintang musca,,
Berdiri diantara triliunan benda langit yang memutarinya,,

Dia menyegarkanku tentang arti cinta,,
Karena cinta selalu menghampirinya,,
Bahkan tak seorang pecinta pun dapat mengalahkannya,,
Meskipun cinta tak mengenalnya,,

Aku sedikit iri dengannya,,
Bukankah iri adalah optimisme yang tertunda,,?
Mungkin sudah berkali-kali itu datang,,
Dan semua hati pernah merasakannya,,



Banyak yang takzim atas kekaisarannya,,
Dalam rotasi yang sulit diukirkan,,
Namun, dia bukan panglima perang di zaman romawi,,
Melainkan dia sahabatku,,

Dia syair para penyair,,
Dan cinta para pencinta,,
Walupun engkau mengatakannya sia-sia,,
Dia tetap cinta,,

Begitu ajaib jemari tangannya,,
Bahkan burung pun enggan jauh darinya,,
Ketika dia mengeluarkan music klasik,,
Yang menghiasi simponi dari petikan gitarnya,,

Enam bulan hampir berlalu,,
Tapi saya masih tidak percaya,,
Masih ada sahabat seperti dia,,
Karena dia menghilangkan kerutan di wajahku,,

Dia pintar dan cerdik,,
Seperti pion catur yang menjaga mahkota rajanya,,
Tak pernah menyerah,,
Karena dia tak pernah nyeri membayangkan masa depan,,

Rasanya tak pantas lagi aku berbicara romantisme,,
Karena dia tahu rahasianya,,
Bau tanah basah mengurai penciumanku dengan romantisme,,
Tapi tak kuasa aku bertanya lebih jauh,, hingga dia berlalu begitu saja,,

Dialah dewa pemikat,, Sahabatku

0 Response to "Dewa Pemikat"

Posting Komentar

Daftar Isi